Dongeng Malam Minggu ku...

Halo readers~

Beda dari malam Minggu biasanya yang hanya kugabiskan dengan nonton film, kali ini aku coba buat join acaranya salah satu komunitas dongeng di Yogya, yaitu Rumah Dongeng Mentari. Nama acaranya JOY CIRCLE #6. Nah, singkat cerita aku tau acara ini dari mbak kos ku yang emang udah lama gabung jadi relawan di komunitas itu. Ditambah, pengen punya malam Minggu yang beda sama emang akhir-akhir ini aku yang ngerasa tertarik sama "story telling". Jadilah tanpa pikir panjang aku join acara ini...

poster JOY CIRCLE


Karena aku berangkat ke tempat acaranya nebeng mbak kos ku, otomatis aku jadi ikut berangkat lebih awal -karena dia panitia, jadi berangkat lebih awal, kan.. Sekitar jam 5 sore kami udah otw menuju lokasi. Well, ternyata sama aja, yang namanya Sabtu malam Minggu jalanan padet euy... Untungnya pake motor, jadi bisa sleot sana sleot sini. hehehe..

Sampai di lokasi udah ada penitia yang lain, dan gak lama kemudian story teller nya dateng.. sesuai yang tertera di poster. Namanya Kak Ella. Hm, sudah kuduga pembawaannya riang dan ekspresif.

Satu per satu peserta lain mulai datang. Sekitar pukul 19.00 acara mulai dibuka. Pertama adalah perkenalan. Di awali oleh Kak Ella, kemudian dilanjutkan oleh peserta lain. Peserta terdiri atas mahasiswa dan ibu rumah tangga. Tapi emang kebanyakan adalah mahasiswa, terutama tingkat akhir. Serius. Selain menyebutkan nama dan status, kami juga diminta untuk menyebutkan motivasi mengikuti acara ini. Mostly jawabnya ikut acara karena penasaran dan emang tertarik sama storry telling. Ya, mirip-miriplah sama punyaku yang udah disebutin di atas tadi.

Acara di lanjut dengan penjelasan singkat mengenai apa story telling itu sendiri, media apa saja yang bisa dipake saat storry telling, dan pertunjukan story telling oleh kak Ella. Nah, di kesempatan ini Kak Ella pakai media lagu dalam penyampaian ceritanya. Ini cukup baru buatku, sebelumnya yang pernah aku liat itu pake media boneka, gambar, dan sejenisnya. Dan, super interesting. Suara Kak Ella yang nyaring dan bisa berbagai warna suara, ditemani petikan gitar.. Thumbs Up deh.




ini sedikit cuplikan dari dongeng kemarin..


Nah, video di atas adalah salah satu bagian yang paling aku suka. Mendongeng dengan media lagu bukan bearti seluruh cerita dalam dongeng dikemas menjadi lagu. Tapi ada part yang tetep dibawakan kaya biasa, cuma memang tetap dengan memainkan intonasi dan warna suara sama ditemani petikan gitar. Terus ada bagian tertentu yang itu jadi lagu, ya kayak video di atas.

Btw, sorry buat bad quality of the video.. ambilnya pake kamera ponsel, jadul pula.. hahaha
Tapi paling nggak ada sedikit gambaran kan gimana suasana kemaren. Dan bisa diliat sendiri, dongeng itu bukan cuma buat anak-anak ya... aku aja yang 19 tahunan ini ngeasa terhibur -apa aku yang masa kecilnya kurang bahagia? wkwkwkwk. Enggak kok, tapi serius dengerin dongeng kayak gitu emang menarik. Mungkin kalian harus coba sesekali..

Nah, beda lagi emang kalo yang udah jadi ibu. Kalo ditanya alasan mereka, ya mereka jawabnya karena storry telling itu bagus buat anak, dan mereka pengen belajar buat nerapin ke anak mereka.. hm, ibu yang baik kan? hehe.. well, ngomongin bagus buat anak, emang iya? here.. aku coba buat studi literatur kecil-kecilan.. #eak studi literatur.. lebay dah XD

Jadi PERTAMA, kita wajib tau Apa sih story telling itu?

Story telling atau bisa juga disebut bercerita itu sebenarnya  salah satu metode yang banyak dipake di dunia pendidikan.  Muhammad Fadlillah (2014: 172) bunya pendapat bahwa metode bercerita ialah metode yang mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian kepada peserta. Kisah tersebut disampaikan kepada peserta secara lisan, disertai ungkapan dan mimik wajah. 

LANJUT, kalo dihubungkan sama pendidikan apa sih manfaatnya? 

Baik, Moeslichatoen (2004:168) sendiri pernah menyebutkan kalo metode berceita itu punya berbagai manfaat, antara lain:
a. Dapat memberikan sejumlah pengetahuan sosial, nilai-nilai moral, dan keagamaan.
b. Kegiatan bercerita memberikan pengalaman belajar untuk berlatih mendengarkan.
c. Anak memperoleh bermacam informasi tentang pengetahuan, nilai dan sikap untuk dihayati dan  diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
d. Mengembangkan kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotor yang dimiliki oleh anak.
e. Melatih anak untuk menjadi pendengar yang kreatif dan kritis, sehingga anak kreatif dalam melakukan pemikiran-pemikiran baru berdasarkan apa yang didengar.
f. Kegiatan bercerita dapat memberikan pengalaman belajar yang unik dan menarik, serta dapat menggetarkan perasaan, membangkitkan semangat dan menimbulkan keasyikan tersendiri maka kegiatan bercerita memungkinkan mengembangkan dimensi perasaan anak.
g. Melatih daya serap anak.
h. Melatih daya pikir anak.
i. Melatih daya konsentrasi anak

Tuh, jadi gak salah banget kan kalo para ibu pada pengn bisa story telling ke anaknya.

Dan buat aku sendiri sih, manfaatnya selain dapet hiburan ini bisa jadi sarana buat aku biar lebih kreatif dan out of the box. Jadi gini, kan selama dengerin story telling pasti sadar gak sadar otak kita bakal juga buat memvisualisasikan apa yang kita dengar. Hayo bayangin, saat itu ceritanya tentang tokek, kunang-kunang, kerbau, hujan, dan Pak Kepala Desa. Gimana kalian memvisualisasikan tokoh-tokoh itu dalam satu frame, yang mana mereka saling interaksi, ngobrol satu sama lain.. wah, gak kebayang kan. Ya kebanyakan semakin tua usia kita buat ngebayangin hal-hal seperti itu bakal susah, asli. Padahal menurutku itu penting buat memantik kita biar bisa lebih berimajinasi.. hehehe. ya biar bisa kreatif.

well, that's all...
Don't be a silent reader please..
Ditunggu komen, kritik, saran atau yang lainnya juga boleh.

Thank you :)


“The purpose of a storyteller is not to tell you how to think, but to give you questions to think upon.”  ― Brandon SandersonThe Way of Kings

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402), Laptop Idaman Jurnalis

JUMANJI: Dulu dan Sekarang