Indonesia, Its Peoples, and Natural Disaster

Indonesia Langganan Bencana Alam

Jumat, 15 Desember 2017 (23:47 WIB)
Saat itu aku tiba-tiba terbangun karena merasakan keanehan.
Ya, terasa seperti terguncang . Dalam hati bertanya, 'Ada apa ini?'. Ditambah saat itu tersengar suara pesawat -ya, kos tempat tinggal ku memang dekat dengan bandara jadi sudah terbiasa mendengar suara bising pesawat- yang menambah kecurigaan atas apa yang sebenarnya terjadi. 'Apa pesawatnya terbang terlalu rendah? tumben.. hmm'

Tapi semua keraguan itu seketika terjawab ketika saya mendengar keributan diluar kamar.
Ya, semua penghuni kos keluar kamar, berbicara saling bersautan, dan satu poin yang dapat ku ambil dari pembicaraan mereka adalah:  TERJADI GEMPA BUMI !

Sontak hal tersebut membuat ku keluar dari kamar.. dan terliat semua wajah penghuni kos yang nampak cemas, khawatir, dan ketakutan. Entah seperti apa saat itu mimik mukaku, mungkin aku juga sama seperti yang lain.. haha. Entahlah. Tapi ku akui, di dalam benakku, ada perasaan-perasaan tersebut. Menurutku, bukan sesuatu yang berlebihan ketika perasaan seperi itu muncul.. ya,bukan bermaksud pembelaan, hanya memang.. siapa sih yang gak bakal ngerasa seperti ketika kejadian seperti itu terjadi? Ditambah aku belum pernah mengalami kejadian serupa ditempat tinggal asalku, Jawa Timur..

Berbicara mengenai peristiwa gempa bumi pasti sesuatu yang sudah jamak. Hal itu kerap terjadi memang karena posisi Indonesia yang dikepung oleh tiga lempeng tektonik dunia yakni Lempeng Indo-Australian, Eurasia dan Lempeng Pasific yang apabila bertemu dapat menghasilkan tumpukan energi yang memiliki ambang batas tertentu. Selain itu, Indonesia juga berada pada Pasific Ring Of Fire yang merupakan jalur rangkaian gunung api aktif di dunia yang setiap saat dapat meletus dan mengakibatkan datangnya bencana. (http://tataruang.atr-bpn.go.id/Bulletin/upload/data_artikel/posisi%20indonesia.pdf)
                                                               source : BNPB

Minimnya Pengetahuan "Manajemen Tanggap Bencana"

Bukannya bermaksud sombong, pengetahuan akan penyebab terjadinya gempa bumi bukan sesuatu yang baru. Mungkin sejak SD sudah pernah diajarkan. hehe.. Tapi, yang ingin kembali kutekankan adalah... aku sudah banyak mengetahui tentang teori gempa bumi, tapi aku sadar, selama ini  tidak pernah benar-benar memikirkan, bagaimana aku harus menyikapi, apa yang harus kulalukan, ketika suatu saat peristiwa itu terjadi pada ku, seperti saat ini..

Ya memang berdo'a sudah pasti. Tapi berdo'a aja gak cukup.. iya kan?
Dan dari hasil pengamatanku selama peristiwa kemarin, aku menyimpulkan bahwa tidak hanya aku seorang yang tidak paham "Manajemen Tanggap Bencana" atau disaster management.

"Manajemen Tanggap Bencana" atau disaster management merupakan suatu penataan dan pengelolalaan sumberdaya serta tanggungjawab dalam penanganan hal-hal terkait aspek keselamatan mausia, baik dalam fase kesiagaan, respon, maupun pemulihan kembali atas kejadian bencana, dengan tujuan untuk meminimalisir dampak negatif yang diakibatkan oleh bencana tersebut (www.ifrc.org).

Membangun kesadaran akan pentingnya "Manajemen Tanggap Bencana" (disaster management) tentu sangat dibutuhkan. Nampaknya hal tersebut sebenarnya telah menjadi perhatian pemerintah, misalnya melalui keberadaan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) yang secara intensif melakukan edukasi kepada masyarakat lewat berbagai media. Berikut salah satu bentuk edukasi yang dilakukan melalui media poster.


                    More info : http://www.bmkg.go.id/gempabumi/antisipasi-gempabumi.bmkg

Poster diatas merupakan salah satu produk dari BMKG.  Selain memiliki kewajiban melakukan update  info-info mengenai keadaan alam di sekitar kita, BMKG juga turut aktif memberikan edukasi-edukasi kepada masyarakat.

Dalam poster tersebut berisikan hal apa saja yang perlu dilakukan sebelum, saat, dan sesudah terjadi gempa bumi. Melalui media poster yang dibuat menarik sedemikan rupa, tentu sebenarnya mampu meningkatkan minat masyarakat untuk mau membaca, mengetahui, dan memaknai pentingnya "Manajemen Tanggap Bencana". Namun entah salah siapa... buktinya tiap ada bencana alam selalu menuai kerugian yang besar baik secara materi dan non materi.

Sungguh miris memang ketika mengetahui realita yang seperti itu. Bencana kapan saja bisa terjadi, tapi kita tidak pernah siap akan hal tersebut. Semuanya berakhir dengan sikap pasrah, semua terjadi semata karena kehendak Tuhan. Pemikiran yang demikian seolah memperlihatkan secara jelas bahwa kita  tidak pernah belajar dari peristiwa sebelum-sebelumnya sehingga cenderung selalu mengulangi kesalahan yang sama.

Harus Selalu Siap Siaga!

Sudah seharusnya kita semua menyadari, tidak melulu menyalahkan pemerintah yang kadang dinilai kurang tanggap dalam menanggulangi atau menangani bencana. Kita sebagai warga masyarakat yang baik harusnya juga mau berbenah diri, melihat bagaimana masing-masing diri kita sendiri.
Salah satu negara yang bisa dijadikan teladan dalam konteks ini adalah Jepang -yang memiliki status sama seperti Indonesia- , dimana telah memiliki kerja sama yang baik antara pemerintah dan warga sipil dalam menerapkan manajemen tanggap bencana (disaster management).

Kedatangan suatu bencana memang tidak bisa dicegah, kapan saja dan dimana saja bisa terjadi. Sehingga sebuah keharusan bagi kita untuk selalu bersiap siaga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402), Laptop Idaman Jurnalis

JUMANJI: Dulu dan Sekarang

Dongeng Malam Minggu ku...