Lebih Jauh tentang "EARTH HOUR"


EARTH HOUR

Ngebahas tentang Earth Hour, yang aku tau itu adalah salah satu campaign yang diadain oleh WWF, singkatan dari World Wide Fund Rising. Kegiatan campaign itu berupa memadamkan peralatan listrik di sekitar kita selama satu jam. Kegiatan ini salah satu bentuk buat save our earth dari dampak buruk perubahan iklim yang makin banyak terjadi.

Sebelum semalam –Sabtu (24 Maret 2018), ya cuma segitu pemahamanku tentang campaign Earth Hour. Hingga kemudian ku coba-coba cari tau..

Dan benar kata orang, ‘Semakin kau mencari tau, semakin banyak yang tidak kau tau’
Baca-baca artikel tentang Earth Hour cukup menarik buat ku. Dan semuanya bakal aku coba share disini..

Earth Hour bukan diperingati setiap tanggal 24 Maret.

Jujur, aku sempat mikir.. ‘oh, Earth Our itu diperingatinya tiap tanggal 26 Maret’ tapi nyatanya, itu salah. Earth Hour diperingati SETAHUN SEKALI, DI HARI SABTU, MINGGU TERAKHIR BULAN MARET. So, itu artinya gak selalu tepat tanggal 26. Tahun ini memang 26, tapi tahun-tahun selanjutnya... belum tentu.

Earth Hour pertama kali dilakukan tahun 2007

Nah, ini aku juga gak nyangka. Campaign Earth Our ternyata udah cukup lama. Pertama kali diadain di Syidney-Australia, tanggal 31 Maret 2007 tepatnya mulai pukul 19.30. Sementar kalo secara global, termasuk Indonesia campaign ini mulai dijalankan pada tahun 2008.

Aku sendiri denger istilah Earth Hour ini mungkin sekitar awal-awal SMA, ya atau kurang lebih 3-4 tahun yang lalu. Emang sih pertama kali campaign ini emang belum pakai istilah ‘Earth Hour’.. awalnya campaign ini punya sebutan ‘The Big Flick’, tapi kemudian berganti menjadi seperti yang kita tahu sekarang  ini.

Tentang logo Earth Hour


Earth Hour disimbolkan denga angka 60+ dan ilustrasi bumi, dengan bakground warna gelap. Angka 60 berarti 60 menit, ya emang campaign ini fokus pada pengurangan penggunaan energi listrik selama satu jam. Sementara ada tanda “+”, artinya kegiatan sejenis itu seharusnya nggak selama setahun sekali, satu jam, tapi diharapkan juga jadi gaya hidup sehari-hari kita. 

Ya, secara keseluruhan itu logo bisa membantu memaknai Earth Hour bahwa itu adalah suatu gerakan yang dilakukan selama satu jam mengurangi penggunaan energi listrik, yang dihaap bisa jadi salah satu life style  kita untuk bisa save our earth.

Menuai kontra juga ternyata..

Kalo dari tujuannya memang jelas bagus, setuju gak? Tapi faktanya.. tetep ada pihak-pihak yang berpendapat kalo campaign ini itu lebih banyak mudharat-nya dari pada manfaatnya. Misalnya nih, sebagai ganti dari listrik, banyak masyarakat yang beralih ke lilin. Nah, lilin kan dari parafin. Lantas kalo semua pada make lilin.. ya emisi hasil pembakaran lilin bakal sama aja dengan yang dihasilkan oleh pembakaran listrik. Jadi ada pihak yang merasa campaign ini kurang efektif aja. 

Tapi buktinya kritik itu dan kritik-kritik yang lainnya tidak lantas membuat campaign ini dihapuskan.
Setiap tahun WWF dan berbagai pihak berbenah, ngusahain biar campaign ini bisa jalan dengan efektif. Dan hasilnya memang.. ada data yang nyantumin kalo hasil campaign ini lumayan bisa save energy yang lumayan. Dan jelas itu bakal ada dampaknya.

Setelah hal diatas, bagian selanjutnya mungkin lebih bakal nekanin lagi kenapa Earth Hour itu penting...

Tujuan dan manfaat

Balik lagi ke artikel tentang earth hour ala beirut, campaign ini jelas jadi salah satu cara buat meningkatkan kesadaran kita –para manusia, hahaha untuk bisa lebih aware ke lingkungan alam. Jelas sebagai penduduk Bumi kita gak bisa tinggal seenaknya sendiri. gak ada kata telat untuk bikin perubahan biar Bumi gak semakin mengenaskan.

Kita semua udah tau kalo alam bakal kasih timbal balik terhadap setiap tindakan yang kita lakukan. Kalo kita mau jaga, ya otomatis dia bakal jagain kita balik. Ya, gitulah.. ujung-ujungnya, semua itu demi menjaga eksistensi makhluk hidup di muka Bumi ini, termasuk manusia...

Isu Global Warming 

Global warming, yang dalam bahasa Indonesia berarti Pemanasan Global. Memasuki abad 21 isu mengenai semakin terancamnya keberlangsungan kehidupan makhluk hidup di muka Bumi ini semakin marak terdengar. Nayatanya, itu memang bukan sekedar isu yang patut kita pandang sebelah mata atau bersikap acuh terhadap hal tersebut. Karena menurut penelitian oleh para ilmuwan, ada bukti kalo emang kondisi Bumi kita mulai gak baik-baik saja.

Mengutip dari buku “Akankah Indonesia Tenggelam Akibat Pemanasan Global? ”, gejala global warming sendiri dapat kita amati dari terjadinya beberapa peristiwa berikut ini :
  • Pergantian musim yang tidak dapat diprediksi
  • Sering terjadi hujan badai di berbagai tempat
  • Sering terjadi angin puting beliung
  • Banjir dan kekeringan terjadi dalam kurun waktu yang bersamaan
  • Penyakit mewabah di banyak tempat
  • Perubahan warna terumbu karang menjadi putih

Aku berani taruhan, selama baca 6 poin di atas kalian pasti manggut-manggut. Tanda setuju,kalo ya.. bener emang peristiwa-peristiwa diatas akhir-akhir ini makin sering dijumpai. Baik di Indonesia, maupun di belahan Bumi lainnya.

Nah, kita sering denger istilah global warming, tapi yakin udah tahu apa yang sebenarnya dimaksud degan global warming?

Global warming atau pemanasan global, merupakan kejadian yang disebabkan oleh meningkatnya suhu rata-rata pada lapisan atmosfer, air laut serta daratan. Peningkatan suhu tadi sebenernya bisa terjadi secara alami, tapi nyatanya belakangan cepatnya perubahan suhu, sehingga semakin panas itu lebih banyak diakibatkan oleh aktivitas manusia. 

Salah satu yang paling mencolok adalah akbiat dari aktivitas pembakaran bahan bakar fosil –misal: batu bara dan minyak bumi, untuk keperluan pembangkit listrik dan bahan bakar kendaraan bermotor.
Dua aktivitas nampak jelas di Indonesia. 

ya liat aja... kendaraan bermotor dimana-mana. Dan sebagian besar adalah kendaraan pribadi. Kesadaran masyarakat kita untuk beralih ke public transportation memang masih rendah. Tapi juga tidak mau menyalahkan, karena nyatanya beberapa alasan mengapa memilih kendaraan pribadi yang dikemukakan bisa diterima,dan tidak bisa disanggah. Salah satunya adalah... perihal kenyamanan public transportation di negara kita.

Sementara yang kita tau juga, Indonesia masih banyak bergantung pada bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik. Disisi lain Indonesia memang ada PLTAir, PLTAngin, PLTMatahari, dan pembangkit listrik tenaga lainnya yang lebih ramah lingkungan. Tapi, kita selama ini masih banyak bergantung pada bahan bakar fosil. Semua energi alternatif tadi masih digunakan dalam jumlah kecil, dan tidak telalu signifikan bila dibanding dengan bahan bakar fosil.

Pembakaran bahan bakar fosil tadi menghasilkan residu berupa gas Karbondioksida (CO2) Karbonmonoksida (CO), metana,  dan gas-gas lainnya yang terlepas ke atmosfer.  Gas-gas itu tadi yang biasa kita kenal dengan istilah gas rumah kaca.

Sekarang tentu yang melakukan aktivitas pembakaran bukan cuma Indonesia, negara-negara lain terutama dengan aktivitas industri dengan skala yang lebih besar, jumlah penduduk yang lebih besar. bisa dibayangkan betapa banyak gas rumah kaca yang dihasilkan, dan akhirnya memenuhi atmosfer Bumi.

Selanjutnya, gak semua gas itu bisa dilepas ke angkasa luar. Malah, banyak dari mereka yang teperangkap di dalam atmosfer Bumi, sehingga naiklah temperatur Bumi. Nah naiknya temperatur ini yang kemudian menyebabkan kemunculan gejala yang di atas udah di sebutkan. 
Gambar berikut salah satu ilustrasinya...


Dampak Global Warming

Pemanasan global tentu berdampak bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di permukaan Bumi ini. Semua aspek kehidupan kita bisa berdampak. Bisa jadi krisis air bersih, sumber bahan makanan, menurunnya kualitas kesehatan, dan masih banyaaaaaaaaaaaaak yang lain.

Intinya pemanasan global itu banyak dampak buruknya deh dari pada dampak baiknya.












Sebagai salah satu upaya

Mengetahui berbagai dampak negatif dari global warming, menimbulkan sebuah gairah untuk bisa gimana caranya biar global warming gak tambah parah. Cause we need to save our life by saving our earth. Salah satunya adalah dengan berhemat dalam penggunaan listrik. Mangkanya diadain campaign sejenis ini, EARTH HOUR.  

Nyelamatin Bumi emang gak cukup dengan Cuma hemat listrik. Banyaaaaak banget aktivitas lain yang bisa kita lakukan buat bisa selamatkan Bumi. Mulai dari yang nampaknya sepele, sampai hal yang emang nyatanya rumit.

Semua pasti setuju, kalo  buang sampah pada tempatnya, 3R, hemat air, matiin listrik yang gak dipake, ngurangin pemakain plastik, naik public transportation, reboisasi itu juga save earth. Jadi intinya adalah... setiap aktivitas sekecil apapun yang kita lakuin, kita harus berusaha buat ‘ramah lingkungan’

Dan termasuk artikel ini.. wkwkwkwk
Harapannya tulisan ini selain bisa jadi self reminder, juga bisa jadi reminder buat para reader.
Yuk, sharing pengalaman apa aja yang udah kalian lakuin buat save our earth lewat kolom komentar dibawah..

Thank you for your reading, semoga bermanfaat..
See you di postingan-postingan selanjutnya ya... ;)




Sumber  :
- Akankah Indonesia Tenggelam Akibat Pemanasan Global?
By: Gatut Susanta, Hari Sutjahjo . Penerbit: Penebar Plus, PT. Niaga Swadaya
- JURNAL METEOROLOGI DAN GEOFISIKA VOL. 11 NO.2 – NOVEMBER 2010 : 131-139
Judul: ENERGI DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN , oleh: I Made Astra
- www.earthhour.org
- wikipedia
- laman facebook: earth hour jogja
Gambar: id.pinterest.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402), Laptop Idaman Jurnalis

JUMANJI: Dulu dan Sekarang

Dongeng Malam Minggu ku...