Edisi HFN : TOP 5 Film Indonesia (versiku)


Penghujung Maret menjadi hari yang spesial bagi para pecinta film produksi dalam negeri. Ya, apalagi jika bukan karena dipilihnya tanggal 30 Maret sebagai Hari Film Nasional.

Ya, meskipun udah lewat sehari.. tapi masih euforianya masih adalah.. masih banyak event-event diluaran sana yang digelar buat merayakan peringatan Hari Film Nasional, meskipun tanggal 30 udah lewat.

so, ijinkan saya untuk menjadi salah satu bagaian dari mereka.. hehe 


Image result for hari film nasional 2018
 pemilik gambar : pojok kanan atas (Credit as tagged)

Sejarah SIingkat HFN

Pemilihan tanggal 30 Maret sendiri sebenarnya bukan tanpa alasan. Apabila melihat sejarah perkembangan film di Indonesia tanggal 30 Maret adalah hari pertama take gambar untuk pembuatan film berjudul Darah dan Doa atau The Long March of Siliwangi  yang disutradarai oleh Usmar Ismail.


Film yang diproduksi tahun 1950 oleh PH Perfini ini dinilai sebagai titik kebagkitan perfilman Indonesia. Karena, pada masa sebelumnya, film-film produksi Indonesia diniliai masih banyak kena pengaruh pihak luar. Malah seringnya dijadiin alat propaganda oleh para penguasa saat itu -Belanda,Jepang.


Selain film yang dianggap menjadi titik kebangkitan, sang sutradara juga mendapatkan julukan sebagai Bapak Perfiliman Indonesia.

Sedikit Berkomentar...

Berbicara mengenai perkembangat film di Indonesia itu dinamis banget. Ada masa nya naik-turun. Ya, aku sedikit-banyak juga turut merasakan perkembangat tersebut.

Ada masa dimana film Indonesia saat itu sangat sepi peminat. Ke bioskop lebih milih buat nonton film luar. Selain karena jumlah film produksi dalam negeri tidak sebanyak film Hollywood atau Bollywood yang disebar di pasar Indonesia, dari segi kualitas juga masih kalah. Ya wajar kalo kemudian perfilman di Indonesia pernah ngalami masa kemandekan -alias stagnan,mati.

Tapi nampakya belakangan film Indonesia mulai bangkit lagi. Bisa diliat dari banyaknya film yang di produksi dalam negeri. Hampir setiap minggu ada aja film baru yang rilis. Hal ini juga sejalan dengan kualitas film yang diproduksi.

Misalkan saja jumlah film banyak, tapi kualitasnya tidak membaik, toh pasti nggak ada yang mau nonton kan.. Dengan demikian minat masyarkat akan filmIndonesia semakin meningkat. Bioskop-bioskop penuh dengan antrian para penonton yang ingin menyaksikan film Indonesia. Masyarakat juga semakin sadar bahwa perlu untuk mendukung film dalam negeri.

Bak gayung bersambut. Animo masyarakat yang demikian tersebut bisa diartikan sebuah apresiasi untuk para produser film. Para produser filmpun semakin bersemangat untuk menggarap film-film yang berkualitas dan diminati oleh masyarakat.

Bukti lain meningkatnya kualitas film Indonesia juga bisa diliat dari banyaknya film yang masuk nominasi ajang penghargaan internasional, dan bahkan memenangkannya juga. See.. film Indonesia mah gak kalah sama film luar.  Setuju kan?

TOP 5 VERSI KU :

Ngebahas film Indonesia, pastinya banyak banget judul film yang udah pernah ku tonton, baik di bioskop ataupun nggak. Tapi dari sekian banyak judul, ada beberapa diantaranya yang paling membekas -berkesan, dan mungkin bisa dibilang paling favorit buat aku. Nah, film-film itu antara lain...

1. KING

Film yang rilis sekitar pertengahan tahun 2009 ini mengkisahkan seorang anak laki-laki yang punya mimpi buat jadi atlet bulu tangkis. Gak dipungkiri kalo cita-cita tersebut muncul karena emang dia tinggal di lingkungan yang kental dengan hal-hal berbau olahraga tersebut.

Bapaknya aja seorang komentator pertandingan bulu tangkis antar kampung, selain pekerjaan utamanya sebagai pengumpul bulu angsa bahan dasa pembuatan shuttlecock. Tapi meskipun demikian banyak halang-rintang yang harus dia hadapi untuk bisa jadi sosok seperti idolanya, yaitu Liem Swie King termasuk dari orang-orang terdekatnya sendiri.

Lantas apa yang membuat film ini berkesan?? Jadi menurutku filmi ini beda.Ya,jarang aja ada film ngangkat tema bulu tangkis. Biasanya kan bola... Dan yang lebih penting itu karena film ini adalah FILM PERTAMA YANG KUTONTON DI BIOSKOP !!! hahahhah.. mungkin kalian bakal mikir 'What?! Tahun segitu baru masuk bioskop, kemana aja lu..?!' 

Well, I don't care, I just want to be honest. Ya, seperti itulah faktanya.. Aku baru dapat kesempatan masuk bioskop tahun segitu, itupun karena diajak Bu Dhe ku.. #Thanks Bu Dhe XD

Saat itu memang di tempat tinggal ku belum ada bioskop. Jadi pas itu moment liburan semester saat SD. Nah kan aku biasanya liburan ke Bogor,  dan saat itulah sebuah kesempatan itu akhirnya datang...  hehe

2. Laskar Pelangi

Siapa yang gak kenal film ini.. Hampir setiap tahun film ini diputer di TV, biasanya sih kalo lagi musim liburan. Aku sendiri gak pernah bosen buat nonton film ini, meskipun diulang-ulang. Ya karena film yang diangkat dari novel berjudul sama karya Andrea Hirata ini emang 'EXCELLENT'.

Latar belakang film ini mengangkat keadaan sosial-budaya masyarakat Belitung di tahun 1970-an. Aku gak bakal bahas sinopsisnya, karena aku yakin semua udah pada hafal. Yang pasti alur kisahnya itu inspiring banget.. 

Keindahan alam belitung, segi pengambilan gambar, dipadu dengan dialog-dialog para tokoh, bikin yang nonton ikut hanyut ke dalam setiap framenya. Selain alur dan segi visual film, hal lain yang aku suka adalah soundtrack.nya.

Yup, soundtrack nya itu looo... gak lekang oleh waktu. Kayal liriknya, "Laskar... Pelangi... Tak kan terikat, waktu...". Lagu yang dinyanyikan oleh Giring-Nidji ini seolah-olah bisa menyuntikkan semangat kepada setiap pendengarnya. Easy Listening and meaningful.

Ehm, last but not least, tentang film ini.. meskipun udah kategori bagus, percayalah novelnya jauh lebih bagus!! Banyak hal di dalam novel yang gak bisa ditemuin di film. So, yang masih cuma nonton.. Coba baca novelnya juga!

3. Negeri 5 Menara


Sama dengan Laskar Pelangi, film ini juga hasil adaptasi novel karya Fuadi, dengan judul yang sama:"Negeri 5 Menara". Film ini mengangkat kisah persahabatan denganberbeda latar belakang daerah, bertemu dalam suatu wadah bernama pesantren.

Beberapa diantara mereka menjalani kehidupan di pesantern tersebut tidak dengan sepenuh hati. Namun akhirnya semua berubah ketika mereka diperkenalkan dengan sebuah mantra, "Man Jadda Wajada". 

Buat aku yang gak pernah mondok, lewat film ini aku jadi tahu gambaran gimana sih kehidupan pondok itu. Ya meskipun gak bisa di generalisasi kalo semua pondok itu seperti dalam film, tapi pasti ada kan sisi-sisi yang sama.

Ditambah aku juga baca novelnya. Serius itu bikin sempet aku punya keinginan buat lanjutin sekolah SMA sambil mondok. Ya, aku memang baru baca novelnya ketika jaman SMP. Hingga pada akhirnya, keinginan itu tidak pernah terwujud. Apa mau dikata, aku melanjutkan belajar disebuah SMA Negeri dekat rumahku. Hahaha

4. Petualangan Sherina



Ups, ada yang pernah denger udul di atas? Atau bahkan mungkin pernah nonton?? Hahaha.. Itu film memang udah jaduuul banget. Film yang rilis tahun 2000 ini seperti judulnya, dibintangi oleh Sherina Munaf. Iya, yang penyanyi cilik itu.. tapi sekarang mah udah bukan penyanyi cilik lagi, udah gede dia. wkwkwk

Film ini berjenis musikal, jadi banyak nyanyi-nyanyi nya gitu. Kalian tau lirik ini nggak? 'dia pikir, dia yang paling hebat... merasa paling jago, dan paling dahsyat...' nah itu lirik dari lagu yang berjudul "Jagoan". Salah satu lagu favorit dalal album film yang sampai saat ini masih aku hafal. haha..

Cerita dari film ini adalah tentang petualangan Sherina yang baru aja pindah ke Bandung, Lembang. Nah disitu dia harus berhadapan dngan lingkungan baru, orang-orang baru, yang nyatanya gak mudah. Hingga dia harus berkonflik dengan teman sekelasnya, Sadam. Tapi pada akhirnya ada konflik lebih besar lagi yang justru membuat mereka berteman.

Aku nonton pertama kali film ini kapan, juga gak tau. Lupa. Tapi, yang jelas masih kecil juga, jaman SD.. dan aku inget, ini film diputernya di TV jaman liburan semester. Terus selalu bareng sama filmnya Joshua yang masih kecil itu. haha..

Dampak dari nonton film ini aku jadi punya keinginan buat berkunjug ke Observatorium Bosscha, Lembang, Bandung. But unfortunately, meskipun aku punya saudara di Bandung... mimpi masa kecilku itu belum pernah terwujud. Sampai umurku yang 19 tahun ini, aku BELUM PERNAH kesana.

Hiks.. nyesek gak?! Aku udah pernah ke observatorium sih, tapi bukan Bosscha. Dan aku masih berharap dan yakin, someday aku bisa ke Bosscha, ngeliat scara langsung benda-benda antarikasa pake teleskop-teleskop super disana. Yuk bantu bilang "aamiin.." hihihi XD

5. Habibie dan Ainun

Siapa yang gak tahu sosok Pak Habibie.. sosok yang luar biasaaa. Serius, aku ngefans sama beliau. Gimana nggak, beliau adalah salah satu sosok yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di mata dunia, lewat temuannya di dunia penerbangan. Bayangi aja, 46 hak paten. Salah satunya adalah Teori Keretakan Pesawat.

Film ini menggambarkna gimana perjuangan Pak Habibie dari masih kuliah hingga akhirnya menjadi presiden menggantikan Soeharto. Serta tidak ketinggalan kisah hidupnya bersama Bu Ainun. Both of them are so lovely. 

Karena beliau kuliah di Jerman, jadi scene-scene dalam film otomatis banyak diambil di Jerman juga. Dan menurut ku itu jadi nilai plus. Ya, 'rupa' Jerman kan bagus.. hehe Selain itu, soundtracknya yang dinyanyikan oleh BCL. Wah... bikin tambah baper. wkwkwk

Meskipun aku cukup merasa puas dengan film ini, aku masih tetap berharap semoga bakal ada film yang lebih ngangat sisi Habibi-nya. Soalnya, menurutku ini masih banyak ke kehidupan asmaranya.
Ya, kalo dibuat permisalan.. antara film "Hawking" dan "The Theory of Eveerything", Habibie dan Ainun masih lebih kayak "The Theory of Eveerything". Nah aku pengen yang versi kayak "Hawking"


well, itu tadi TOP 5 Film yang versi ku. Kebanyakan emang film lawas sih... -untuk seusiaku- TAPI bukan berarti film yang baru-baru (1-2-3 tahun terakhir) itu jelek atau tidak membekas. Banyak yang bagus dan berkesan, tapi mungkin memang belum masuk TOP 5 aja.. hehehe

Dengan tau film TOP 5 versiku, bisa sdikit menggambarkan aku orangnya kayak gimana, ya kan?? Ya UNTUK FILM INDONESIA, aku lebih suka yang family, frienship, biografi gitu.. atau entah itu semua apa nama genrenya, mungkin kalian bisa menyimpulkan sendiri. wkwkwk

(belajar) Cinta Produk Indonesia


So, intinya... kita sebagai makhluk yang lahir, tinggal di Indonesia juga harus nonton film Indonesia. Gak cuma skedar nonton, tunjukkan pula sebuah apresiasi. Ya, aku juga masih belajar untuk tahap satu itu. Aku pribadi mengaku masih suka membanding-bandingkan film lokal dengan film luar, yang ujung-ujungnya ngeremehin film lokal. Masih sering kayak "Film Indonesia? Apaan sih.."

But, sekarang aku sadar, hal seperti itu harus dikurangi dan kalo bisa ya dihilangkan. Bolehlah kita membanding-bandingkan, tapi jangan ujungnya malah kayak gitu. Kita harus inget, itu film buatan sodara kita, sodara se-tanah air... Jadi udah sepatutnya kita support. Kalo emang filmnya udah terlanjur 'parah', ya marilah kita doakan saja, semoga selanjutnya gak ada film yang kayak gitu lagi... wkwkwkwk

Smentara di sisi lain, aku juga punya keyakinan sih... sebenernya itu gak ada fil yang gak bagus. Setiap film punya penikmatnya masing-masing. Ya balik lagi, yang namanya selera itu relatif.. Orang satu dengan yang lainnya gak selalu sama.

Okay, that's all...
Sekali lagi, ayo belajar buat mencintai film lokal!
Dan sekarang tiba giliran buat kalian kasih tau film Indonesia apa yang jadi favorit kalian lewat kolom komen di bawah...

Atau boleh juga kritik dan saran. APA AJA BOLEH LAH... yang penting jangan jadi silent reader, dan bisa dipertanggungjawabkan. Okay?? ;)

Thank you, see you di postingan selanjutnya ya...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402), Laptop Idaman Jurnalis

JUMANJI: Dulu dan Sekarang

Dongeng Malam Minggu ku...